BudayaTradisional sebagai Sumber Inspirasi Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di lndonesia memiliki objek budaya lokal yang berbeda-beda.

Carilah dari berbagai sumber kisah-kisah para pengusaha yang sukses dalam menjalankan usahanya. Bacalah dengan saksama, lalu ambil pelajaran dari kisah mereka dalam memulai wirausaha sehingga kamu dapat mengetahui kegagalan dan kesuksesan mereka. B. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda Budaya Tradisional sebagai Sumber Inspirasi Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang merupakan adat istiadat yang berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya suku bangsa menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi. Peta Suku Bangsa di Indonesia Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan seharihari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisahpisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi. Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, dengan menggunakan pakaian tradisional dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Enggang dari suku Dayak, menceritakan tentang seekor burung enggang. Burung enggang bagi masyarakat Dayak merupakan simbol dewata. Burung enggang merupakan wujud nenek moyang yang turun ke bumi. Penari Burung Enggang menggunakan pakaian tradisional Dayak, dan diiringi musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Burung Rangkong kiri dan Tari Burung Enggang kanan Hiasan kulkas dengan inspirasi Tari Burung Enggang Kegiatan khas daerah, membajak sawah atas dan miniatur bermaterial logam bawah Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal local genius yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Jenis Produk Budaya Tradisional Benda dan Nonbenda Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man manusia, Money uang, Material bahan, Machine peralatan, Method cara kerja, dan Market pasar. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku Material, keterampilan produksi Man & Machine dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran Market dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan Money dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha. C. Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Perancangan dan produksi didasari oleh data yang telah diperoleh melalui Tugas 2 tentang Ragam Budaya Nonbenda dan Tugas 3 tentang Identifikasi Ragam Material dan Teknik produksi di lingkungan sekitar. Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan. Potensi budaya nonbenda dan potensi material serta teknik produksi khas daerah sebagai dasar pengembangan kerajinan Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar. Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak tak berbenda menjadi benda berwujud. Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat tak berbenda menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis tak berbenda, burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana benda. Tahapan penerjemahan meliputi pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan. Contoh tahapan penerjemahan budaya nonbenda menjadi ide benda kerajinan 1. Pencarian Ide Produk Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? Produk kerajinan apa yang akan dibuat? Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? Alat apa yang dibutuhkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat brainstorming. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. Contoh sketsa ide dari Burung Enggang menjadi selendang pelindung Contoh sketsa ide dari cerita rakyat Sumatera Utara, Si Tanduk Panjang Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga anda berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. Contoh gambar kerajinan tekstil dengan ide simbol Burung Enggang Contoh gambar kerajinan kotak berhias terinspirasi dari cerita Si Tanduk Panjang 3. Pilih Ide Terbaik Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. Bahan Baku Teknik Produksi Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapatberupa pembuatan gambar teknik gambar kerja atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilahbilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi dengan baik? Apakah sudah sesuai dengan ide, bayangan dan harapan kita? Apabila belum, perbaikan apa yang harus kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan lebih berkualitas? Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Kemasan dapat dibagi menjadi 3 tiga kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya nonbenda yang menjadi inspirasi. Kemasan kerajinan yang memiliki jendela transparan kiri dan tertutup kanan Add captionKemasan kerajinan inovatif menyesuaikan dengan kerajinan yang dikemas Kemasan kerajinan inovatif berisi satu set yang terdiri atas beberapa buah produk Kemasan kerajinan dengan penjelasan tentang inspirasi budaya non benda Kemasan sekunder untuk kerajinan berupa tas kertas D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. E. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat single-level marketing atau multitingkat multi-level marketing. Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya. Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung direct selling baik yang menggunakan single level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008. Contoh penataan kerajinan pada penjualan di bazar F. Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Evaluasi Diri Semester 1 Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran terhadap setiap peserta didik. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Evaluasi kelompok untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi Diri individu Bagian A. Berilah tanda cek v pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu. Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Bagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran Kerajinan di Semester 1 Evaluasi Diri Kelompok Bagian A. Berilah tanda cek v pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu. Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Bagian B. Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok. Demikianlah artikel yang admin bagikan mengenai Materi Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non Benda. Semoga bermanfaat dan tulisan ini bisa anda jadikan sebagai bahan pelajaran buat menambah wawasan dan ilmu anda.

Halhal yang bisa menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan antara lain Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut 6. Langkah-langkah dalam produksi kerajinan: menentukan bahan dan fungsi kerajinan. menggali ide dari berbagai sumber. membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik. menyiapkan bahan dan alat. Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Perancangan dan produksi didasari oleh data yang telah diperoleh melalui Tugas 2 tentang Ragam Budaya Nonbenda dan Tugas 3 tentang Identifikasi Ragam Material dan Teknik produksi di lingkungan sekitar. Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan. Proses Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar. Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak tak berbenda menjadi benda berwujud. Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat tak berbenda menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis tak berbenda, burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana benda. Tahapan penerjemahan meliputi pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan. 1. Pencarian Ide Produk Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. • Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? • Produk kerajinan apa yang akan dibuat? • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? • Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? • Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? • Alat apa yang dibutuhkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat brainstorming. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. 2. Membuat Gambar/Sketsa Ide-ide produk Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. 3. Pilih Ide Terbaik Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. • Bahan Baku • Teknik Produksi • Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik gambar kerja atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk untuk Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilahbilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Baca Juga Perencanaan Usaha Dalam Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Karakteristik Dalam Kewirausahaan Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Demikian Artikel Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Pengemasan Dan Perencanaan Wirausaha Produk Fungsional Dari Limbah Produk Dari Sebuah Kesehatan Khas Daerah Menghitung Dari Sebuah Titik Impas Atau Break Even Point Makanan Dari Bahan Pangan Setengah Jadi Berbahan Baku Daging Fungsi Dari Sebuah Produk Kerajinan Hiasan
Tarian simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakain, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan.
Kerajinan non benda jenis karya kerajinan yang tidak memiliki bentuk nyata atau berbentuk abstrak namun bisa dilihat, didengar, atau dirasakan. Contoh dari karya kerajinan non benda adalah tarian. Sebutkan 4 jenis kerajinan apa saja yang dapat kamu buat dengan inspirasi budaya lokal? Batik Khas Berbagai Daerah di Indonesia. Kerajinan Ukir atau Seni Pahat. Kerajinan dari Seni Anyaman. Kerajinan Tenun Khas Indonesia. Budaya non benda apa saja? Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Apakah motif batik termasuk budaya non benda? Salah satu contoh kerajinan dengan inspirasi budaya local non benda adalah batik. Apa saja contoh kerajinan lokal benda? Contoh produk kerajinan kriya yang terinspirasi budaya lokal adalah baju dari kain batik, selendang dari kain ulos, kebaya modern, mebel yang diukir dengan seni ukir lokal, terompah kayu hiasan etnik, anyaman tas, keramik dengan hiasan etnik, juga berbagai macam produk kerajinan kriya lainnya. Apa yang dimaksud dengan budaya non benda dan berikan contohnya? NON BENDA kebudayaan yang mengacu pada semua karya cipta perorangngan ataupun masyarakat yang berbentuk abstrak, diwariskan dari generasi ke generasi. Contoh Cerita Rakyat yang disampaikan melalui dongeng, lagu-lagu dan tari tradisional. Apa yang dimaksud dengan budaya non benda dan sebutkan jenis jenis budaya non benda? Nonbenda adalah jenis kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda,yaitu bentuk kerajinan yang idenya berasal dari budaya budaya tradisional dalam negeri yang bentuk atau sifatnya bukan benda,seperti cerita rakyat,mitos,dan pantun. Jenis budaya Contoh-contoh Kebudayaan Non–Benda di Indonesia. Manakah dibawah ini yang bukan merupakan budaya benda? Contoh dari objek budaya non benda adalah tarian adat, syair, puisi, lagu daerah, upacara adat, dan lain-lain. Apa yang dimaksud dengan kerajinan non benda dan berikan contohnya? Maka, dapat di definisikan Kerajinan Non Benda adalah Kerajinan yang hasil karyanya bukan berupa benda, misalnya tari, Puisi, Lagu/Nyanyian, Lambang lambang/Symbol. Budaya non benda apa yang akan menjadi inspirasi untuk membuat sebuah produk? Jawaban Budaya nonbenda yang akan menjadi inspirasi adalah budaya lompat batu di Nias. Produk kerajinan yang akan dibuat adalah guci. Produk kerajinan tersebut dibuat karena dapat melatih kelenturan tangan dan fokus selama pembuatan. Sebutkan apa saja kerajinan inspirasi objek budaya tradisional? Wayang kulit dari wilayah Jawa Tengah. Wayang bambu yang berasal dari wilayah Jawa Barat. Angklung yang berasal dari wilayah Jawa Barat. Kain Grinsing yang berasal dari wilayah Bali. Kain Tenun Sumba yang berasal dari wilayah Nusa Tenggara Timur. Sebutkan 3 contoh kerajinan apa saja yang mengambil inspirasi budaya non benda? Mebel etnis suku asmat. Seni Ukir dengan aksara kuno, aksara melayu, bahasa sanksekerta. Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa. Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat. Batik modern agar lebih disuka anak muda. Topeng. Apakah kebudayaan non benda dapat dijadikan produk kerajinan? Setiap jenis budaya tradisional baik nonbenda dan benda dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Apa saja contoh budaya benda? Contoh dari warisan kebudayaan kebendaan adalah berbagai candi serta situs peninggalan bersejarah, alat musik tradisional yang ada, senjata tradisional, serta berbagai hal lain. Non benda apa saja? Keris termasuk budaya apa? “Keris sudah diakui warisan agung budaya dunia, ini merupakan pengakuan pertama terhadap budaya asli Indonesia kemudian disusul pengukuhan terhadap batik dan wayang, sehingga perlu dipertahankan,” ujar Fadli yang juga selaku Ketua Umum Serikat Nasional Perkerisan Indonesia SNKI saat membuka Sarasehan dengan tema “ … Kenapa wayang termasuk budaya non benda? Jadi pada intinya, keris, wayang ataupun batik dikatakan sebagai kebudayaan yang tidak tergolong dalam kebudayaan non benda itu karena benda tersebut tidak dinilai dari segi fisiknya melainnya nilai – nilai sejarahnya. Budaya apa saja yang bisa menjadi inspirasi usaha kerajinan? Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan upacara dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Referensi Pertanyaan Lainnya1Jam Dalam Bahasa Inggris?2Apa Perbedaan Bioteknologi Konvensional Dengan Bioteknologi Modern?3Berikut Merupakan Faktor Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha Kecuali?4Arti Ami Dalam Bahasa Arab?5Organ Yang Berfungsi Membuang Sampah Mengandung Nitrogen Adalah?6Upaya Bangsa Indonesia Untuk Meningkatkan Integrasi Bangsa?7Nilai Dari Tan 150 Derajat?8Pengganti Alumunium Foil Untuk Memanggang?9Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni?10Apa Yang Dimaksud Fleksibilitas Pada Indikator Keberhasilan Manajemen?
\nsebutkan sumber inspirasi pembuatan kerajinan non benda
Contohkerajinan dengan inspirasi Budaya lokal non benda : - Mebel etnis suku asmat- Seni Ukir dengan aksara kuno- Lukisan yang menggabungkansymbol symbol kerajaan jawa- Kaos dengangambar gambar cerita rakyat- Batik modern agar lebih disuka anak muda- Topeng- Kelompen / Terompah kayu denganhiasan etnik.Dan lain lain
Juni 13, 2022 Prakarya Kelas 10 Rangkuman materi perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi Budaya Non Benda budaya tradisonal sebagai sumber inspirasi beserta penjelasan dan contoh. Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang merupakan adat istiadat yang berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya suku bangsa menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi. Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan seharihari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisahpisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi. Baca Juga Tugas 3 Identifikasi Ragam Material dan Teknik Produksi di Lingkungan Sekitar Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, dengan menggunakan pakaian tradisional dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Enggang dari suku Dayak, menceritakan tentang seekor burung enggang. Burung enggang bagi masyarakat Dayak merupakan simbol dewata. Burung enggang merupakan wujud nenek moyang yang turun ke bumi. Penari Burung Enggang menggunakan pakaian tradisional Dayak, dan diiringi musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Contoh Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda Gambar diatas merupakan hiasan kulkas dengan inspirasi Tari Burung Enggang. Selain contoh diatas, ada juga kerajinan dengan inspirasi kegiatan khas daerah seperti membajak sawah dan miniatur bermaterial logam. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal local genius yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Baca Juga Contoh Laporan Perencanaan Usaha Kerajinan Non Benda
Kitatelah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. 4. Berikut yang tidak termasuk sumber inspirasi yang diperoleh dalam berkarya membuat desain kerajinan dari bahan logam, batu, danplastik adalah ..a kehidupan sehari-harib. lingkungan rakyatd. imajinasi​ JawabanD. Imajinasi CatatanSemua orang berbeda beda jadi belum tentu jawaban saya salah atau benar yaMaaf kalo salah
KerajinanNon Benda adalah Kerajinan yang hasil Usaha Kerajinan (benda) yang inspirasinya / ide pembuatannya Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Iklan Pertanyaan baru di Wirausaha Apakah kita bisa memperoleh penghasilan dari 4 kuadran?
Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan. Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar. Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak tak berbenda menjadi benda berwujud. Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat tak berbenda menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis tak berbenda, burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana benda. Tahapan penerjemahan meliputi pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan. Pencarian Ide Produk Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. • Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? • Produk kerajinan apa yang akan dibuat? • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? • Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? • Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? • Alat apa yang dibutuhkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat brainstorming. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. Membuat Gambar/Sketsa Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. Pilih Ide Terbaik Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.
KunciJawaban. 1. Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda adalah Usaha Kerajinan (benda) yang inspirasinya/ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal/tradisional dalam negeri yang bukan benda. 2. Contoh budaya lokal yang dapat menginspirasi kerajinan usaha adalah sebagai berikut: Tari tarian tradisional, seni
Kerajinan dan Inspirasi Budaya Non-benda Kemasan untuk kerajinan sangatlah penting. Kemasan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Selain itu, kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Agar fungsi kemasan dapat berfungsi sebagai mestinya, maka kemasan harus didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan sangat beragam bergantung pada produk yang akan kita kemas. Sebagai contoh, produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Jenis Kemasan Kita dapat membagi kemasan ke dalam tiga jenis, yaitu kemasan primer kemasan sekunder kemasan tersier Agar dapat membedakan perbedaan antara kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier, perhatikan penjelasan di bawah ini. Kemasan primer adalah kemasan yang melekat pada suatu produk Kemasan sekunder adalah beberapa kemasan primer yang berisi produk Kemasan tersier adalah kemasan untuk distribusi Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan terhadap produk dapat kita diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Sedangkan material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, namun setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya non-benda yang menjadi inspirasi. Baca Juga 1 Karakteristik Kewirausahaan 2 Sifat-sifat seorang wirausahawan 3 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha 4 Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi 5 Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 6 Tahapan Penentuan Budaya Non-benda Menjadi Ide Benda Kerajinan 7 Mengenal Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 8 Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 9 Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 10 Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda
Jawaban 1 mempertanyakan: Selamat pagi tolong dong tugas kuliah Soalnya : Perusahaan boneka lucy menggunakan biaya standar untuk menghitung biaya produksinya sesuai dengan standar yang ada boneka lucy membutuhkan 3/4 jam kerja langsung dengan biaya standar Rp. 40.000/jam. Selama bulan januari 2018 jumlah boneka lucy yang di produksi adalah 9.500 unit boneka kuning, Sedangka produksi yang

Budaya Tradisional sebagai Sumber InspirasiPerancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di lndonesia memiliki objek budaya lokal yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap objek budaya lokal tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan objek budaya lokal adalah melalui pengembangan kerajinan. Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar. Objek budaya lokal dapat berupa objek 2 dua dimensi seperti relief dan motif atau 3 tiga dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata. Beberapa objek budaya seperti pakaian tradisional dan perhiasan dikenakan oleh manusia. Kerajinan dengan inspirasi objek budaya tradisional dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau produk kerajinan dengan fungsi baru. 1. Pencarian Ide Produk Kita telah mengenali berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah setempat, pakaian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, alat musik dan lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan lde bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. -Objek budaya’lokal apa yang akan menjadi inspirasi? -Produk kerajinan. apa yang akan dibuat? -Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? Bahan/materiai apa yang apa saja yang akan dipakai? -Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? -Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? -Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? -Alat apa yang dibutuhkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat brainstorming. Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. Gambar/Sketsa Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pensil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. ide Terbaik Setelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana

Budayatradisi nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan, karena tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing- masing.
Produk Kerajinan Proses produksi kerajinan inspirasi budaya lokal non-benda berdasarkan daya dukungnya yang dimiliki oleh daerah setempat diantaranya adalah seperti. Bahan Baku Teknik Produksi Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Kegiatan Produksi Persiapan produksi dapat dilakukan seperti pembuatan gambar teknik atau gambar kerja atau gambar pola. Gambar atau pola kerja akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah proses pengerjaan. Pengerjaan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi ke dalam Pembahanan Pembentukan atau Perakitan Finishing Tahap pembahanan adalah dengan cara mempersiapkan bahan serta material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material yang akan kita gunakan atau bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Misalnya material kertas dibentuk dengan cara dilipat atau kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain melalui pemotongan, dapat juga menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan untuk tahap akhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan seperti penghalusan permukaan kayu dengan menggunakan amplas atau menghilangkan lem yang masih tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet, tahan lama dan lebih menarik. Kelancaran Produksi Kelancaran produksi juga dapat ditentukan dari cara kerja yang memperhatikan K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Upaya memelihara kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material padat atau solid sering menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata melindung dan masker anti debu. Proses pembahanan serta finishing, seringkali menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Pembuatan kerajinan diakhiri dengan proses evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi secara baik ? Apakah sudah sesuai dengan ide, konsep dan harapan kita ? Jika belum, perbaikan apa yang akan kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan lebih berkualitas? Baca Juga 1 Karakteristik Kewirausahaan 2 Sifat-sifat seorang wirausahawan 3 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha 4 Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi 5 Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 6 Tahapan Penentuan Budaya Non-benda Menjadi Ide Benda Kerajinan 7 Mengenal Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 8 Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 9 Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 10 Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda WQiZ.
  • 8hogchv114.pages.dev/363
  • 8hogchv114.pages.dev/906
  • 8hogchv114.pages.dev/973
  • 8hogchv114.pages.dev/588
  • 8hogchv114.pages.dev/312
  • 8hogchv114.pages.dev/674
  • 8hogchv114.pages.dev/896
  • 8hogchv114.pages.dev/155
  • 8hogchv114.pages.dev/329
  • 8hogchv114.pages.dev/796
  • 8hogchv114.pages.dev/276
  • 8hogchv114.pages.dev/398
  • 8hogchv114.pages.dev/157
  • 8hogchv114.pages.dev/712
  • 8hogchv114.pages.dev/403
  • sebutkan sumber inspirasi pembuatan kerajinan non benda