PVMBG gempa disebabkan aktivitas penunjaman lempeng Indo Australia ke bawah Eurasia. PVMBG: gempa disebabkan aktivitas penunjaman lempeng Indo Australia ke bawah Eurasia. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Wednesday, 23 Jumadil Akhir 1443 / 26 January 2022 Australia Plus; DW; EKONOMI
Jakarta ANTARA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG Kementerian ESDM menjelaskan penyebab gempa bumi kemungkinan akibat asosiasi dari aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Agung Pribadi dalam informasi tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat malam, menjelaskan hal tersebut setelah ditinjau berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya. Pusat gempa Bumi terletak pada koordinat derajat BT dan derajat LS, dengan magnitudo pada kedalaman 10 km, berjarak 137 km baratdaya Sumur, Banten. Sedangkan informasi dari Unites States Geological Survey USGS mencatat gempa bumi pada koordinat derajat BT dan derajat LS dengan magnitudo pada kedalaman km. Pusat gempa Bumi berada di laut. Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa Bumi adalah wilayah pesisir selatan Banten, Jawa Barat dan Lampung yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter. Batuan berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi. Pos PGA Gunung Anak Krakatau di Pasauran di sekitar Pantai Carita dilaporkan tidak ada kerusakan, dan gempa Bumi terasa pada skala II-III MMI. Penduduk sekitar mengungsi ke arah bukit/menjauhi pantai. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkan gempa Bumi ini. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Selain itu, diimbau tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa Bumi dan tsunami. Masyarakat diharapkan agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil. Baca juga BMKG mutakhirkan gempa Banten jadi bermagnitudo 6,9 Baca juga BMKG cabut peringatan dini potensi tsunami
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani mengatakan gempa bumi dengan magnitude (M) 7,4 berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebabkan aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Jawaban yang tepat untuk soal ini adalah Samudra Hindia bagian barat Sumatra, selatan Jawa, dan Sulawesi. Subduksi lempeng adalah daerah pertemuan dari proses geologi antar 2 lempeng, yaitu lempeng samudera yang menunjam ke bawah lempeng benua. Lempeng Indo-Australia merupakan lempeng samudera yang terletak di sebelah timur pulau Sumatera. Lempeng Eurasia merupakan lempeng benua yang terletak didaratan Sumatera hingga Jawa kemudian berbelok ke Sulawesi. Jadi, dapat disimpulkan jawaban yang tepat adalah Samudra Hindia bagain barat Sumatra, selatan Jawa, dan Sulawesi.
REPUBLIKACO.ID,JAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan gempa bumi dengan magnitudo 7,3 pada Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa. Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa
Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,5 skala Richter pada Sabtu 25 Januari 2014 pukul WIB, dan dua hari kemudian yaitu Senin 27 Januari pukul WIB dengan kekuatan 5,3 SR adalah gempa yang bersumber dari lempeng samudra. Terjadi penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia sehingga menyebabkan gempa gempa yang terjadi pada 25 Januari itu, berada di posisi Lintang Selatan LS – Bujur Timur BT, atau 104 kilometer barat daya Kebumen, Jawa Tengah, dengan kedalaman 48 kilometer. Sedangkan gempa 27 Januari berada di posisi LS – BT, atau 68 kilometer barat daya Kebumen, pada kedalaman 33 Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG kemudian merevisi kekuatan gempa 25 Januari itu menjadi 6,3 SR, dan kedalaman pusat gempa menjadi 80 kilometer. Sedangkan koordinat pusat gempa tidak jauh berubah. Potensi gempa dari lempeng samudra masih terus dikaji para ahli. Kajian itu di antaranya di Indonesia, para ahli selama ini meneliti pergeseran lempeng Indo-Australia dan mencatat gempa yang terjadi di barat daya Kebumen tersebut berada di zona subduksi atau tumnbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Dibanding gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006 dengan kekuatan 6,2 SR, gempa Kebumen 25 Januari 2014 kekuatannya memang lebih tinggi. Namun, gempa Kebumen itu daya rusaknya jauh lebih rendah dibanding gempa Yogyakarta tersebut. Gempa Yogyakarta menewaskan orang lebih, serta banyak bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah rusak parah, bahkan tidak sedikit yang rata dengan Suharjono Pelaksana Tugas Deputi Geofisika BMKG, pusat gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 berada di punggung lempeng bumi, sehingga daya rusaknya jauh lebih besar dibanding gempa Kebumen. Namun, getaran gempa Kebumen pada zona subduksi berdampak lebih luas, sehingga bisa dirasakan di pakar mengatakan penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia selama ini terus terjadi sampai sekarang. Dari penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia, terjadi pergeseran rata-rata tujuh sentimeter setiap tahun. Jika batuan pada lempeng Eurasia kuat menahan, terkumpul energi besar. Apabila suatu saat tak kuat menahan, energi tersebut lepas, dan menjadi sumber kekuatan gempa. Samudra Hindia, termasuk laut selatan Jawa, menurut para pakar merupakan kawasan rawan terjadi tsunami. Akibat gempa tektonik berkekuatan 6,8 SR di laut selatan Jawa pada 17 Juli 2006 pukul WIB, terjadi tsunami yang melanda pantai selatan terjadi pada pukul WIB, atau sekitar 20 menit setelah gempa. Ketinggian gelombang tsunami bervariasi antara satu hingga 3,5 meter, dan rambahan 75 – 500 meter. Pusat gempa saat itu berada di koordinat LS – BT pada kedalaman delapan LS – BT tersebut berada dekat dengan pusat gempa Tasikmalaya, beberapa tahun lalu, di koordinat LS – BT, dengan kedalaman 30 dilansir Antara, berdasarkan hasil survei lapangan setelah terjadi gempa tektonik berkekuatan 6,8 SR di laut selatan Jawa pada 17 Juli 2006 pukul WIB, yang kemudian terjadi tsunami, terekam data tsunami melanda beberapa lokasi di sepanjang pantai selatan karena itu, BMKG selalu mengingatkan warga pantai selatan Jawa agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadi gempa di Samudra Hindia dengan kekuatan besar dan pusat gempa dangkal, karena berpotensi menyebabkan itu, usai terjadi gempa di laut selatan Jawa Barat, Rabu 2 September 2009 pukul WIB, yang pusat gempanya di 104 km barat daya Tasikmalaya, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini bahaya tsunami. Namun, setengah jam kemudian BMKG mencabut peringatan dini itu, karena tidak terjadi Sesar NaikDari analisa terhadap gempa tektonik berkekuatan 6,8 SR di laut selatan Jawa pada 17 Juli 2006 pukul WIB yang kemudian terjadi tsunami, berdasarkan posisi pusat gempa saat itu, dan kedalaman serta mekanisme fokal, diperkirakan telah terjadi mekanisme gerak sesar naik di dasar samudra dengan patahan berarah U 270 derajat – 300 derajat T, dan kemiringan sekitar 7 derajat ke tersebut kemungkinan besar berhubungan dengan pergerakan dan runtuhan dari prisma akresi yang dipicu oleh penunjaman lempeng Indo-Australia. Patahan itu menyebabkan terjadinya dislokasi masa batuan, yang kemudian mendorong sejumlah besar volume air laut, sehingga membentuk gelombang pasang yang bergerak secara radikal menjauhi pusat hasil pengukuran ketinggian dan rambahan tsunami di beberapa lokasi, terlihat kecenderungan terjadi penguatan amplitudo atenuasi gelombang tsunami di teluk-teluk yang langsung menghadap laut paparan pantai dengan kedalaman air relatif dangkal kemungkinan menyebabkan pecahnya gelombang tsunami pada saat menghantam pantai, sehingga menimbulkan kerusakan parah sampai radius 100 – 300 meter dari titik pasang data lapangan di sepanjang wilayah bencana menunjukkan pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terlanda tsunami paling berat. Pantai Pangandaran bagian barat relatif mengalami kerusakan lebih parah akibat terjangan gelombang pasang, jika dibandingkan Pantai Pangandaran bagian timur. Keberadaan Semenanjung Pananjung relatif melindungi Pantai Pangandaran bagian timur dari terjangan gelombang saat kejadian, gelombang pasang yang menghantam Semenanjung Pananjung dipantulkan, sehingga bergerak menuju Pantai Pangandaran bagian barat dengan ketinggian sekitar dua meter pada jarak sekitar 200 meter dari garis data ketinggian dan rambahan tsunami, diharapkan ada interpretasi tentang zona-zona rawan, dan ini sebagai masukan bagi penataan kembali tata ruang di sepanjang pantai selatan Pulau pakar geologi menyebutkan semua kawasan di sepanjang pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa sampai pantai selatan Nusa Tenggara berpotensi terjadi gempa, karena terletak di tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Namun, masing-masing lokasi di kawasan itu memiliki zona gempa sendiri-sendiri yang tidak saling terkait antara zona satu dengan zona lainnya.ant/ipg
PenunjamanLempeng Indo Australia Pengaruhi Gempa Aceh Barat. Megapolitan. Kamis, 10 Januari 2019 05:25 WIB. Gempa berskala 5,1 SR di Aceh Barat, Rabu (9/1), tidak berpotensi tsunami. (Foto: BMKG) A+ Merdeka - Gempa bumi mengguncang Kabupaten Aceh Barat pada Rabu (9/1), pukul 16.39 WIB.
JAKARTA - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Kasbani mengatakan gempa bumi dengan magnitude M 7,4 berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG disebabkan aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.“Informasi dari Unites States Geological Survey USGS mencatat gempa bumi pada koordinat BT dan LS dengan magnitudo pada kedalaman km,” kata Kasbani dalam siaran persnya, Jumat 2/8 bumi terjadi pada hari Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 190321 WIB. Berdasarkan BMKG pusat gempa bumi terletak pada koordinat BT dan LS, dengan magnitudo pada kedalaman 10 km, berjarak 137 km baratdaya Sumur, gempa bumi berada di laut. Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah wilayah pesisir selatan Banten, Jawa Barat dan Lampung yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur kuarter. Batuan berumur kuarter serta batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa mengeluarkan peringatan tsunami untuk gempa bumi ini dengan status siaga di Pandeglang Selatan dan pesisir selatan Lampung, waspada di Pandeglang Utara, Lebak, pesisir Lampung bagian barat, dan pesisir Bengkulu. Guncangan gempa bumi terasa dengan intensitas III-IV MMI di Pandeglang dan pesisir selatan Lampung, II-III MMI di Jakarta, Bandung, Depok hingga Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Pandeglang, Banten menyatakan belum ada laporan korban ataupun kerusakan akibat gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi Jumat malam."Belum ada laporan. Kami sudah minta sama Camat Sumur untuk mengevakuasi warga untuk mengantisipasi adanya tsunami," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pandeglang, Lilis ketika dikonfirmasi, di Pandeglang, Jumat. sumber AntaraBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi di Jakarta, Sabtu (16/12/2017).
Solo - Gempa bumi magnitudo 6,0 terjadi di wilayah selatan Jawa tengah malam tadi. Gempa ini ternyata terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia."Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik thrust fault," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya, Kamis 8/6/2023.BMKG juga memperbaharui parameter gempa menjadi magnitudo 5,8. Gempa itu terjadi pukul WIB. "Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,15° LS, 110,64° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 Km arah selatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 46 km," jelas menyebut gempa tektonik ini dirasakan di Jogja dengan getaran yang terasa hampir semua penduduk. Kemudian di Daerah Ponogoro, Wonogiri, Solo, Madiun, Nganjuk, Blitar, dan Karangkates dengan skala dirasakan orang di dalam hanya itu beberapa daerah di Jawa Tengah juga merasakan getaran gempa. Di antaranya Banjarnegara, Semarang, Kendal, Jepara dan Demak dengan instensitas yang lebih rendah."Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," pungkas Daryono. Simak Video "Ternate Diguncang Gempa M 5,9" [GambasVideo 20detik] ams/sip
Selainitu bahaya banjir lahar dingin terutama pada musim hujan juga tidak boleh dilupakan. Jalur penunjaman lempeng bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan jalur penyebab gempa tektonik yang mana bersifat regional dan umumnya kerusakan yang ditimbulkan sangat parah. Jalur gempa tersebut secara geologis berdampingan dengan jalur gempa bumi.
Post Views 10,427 Jakarta, – Masyarakat Banten, Pandeglang dan sekitarnya tidak terkecuali juga masyarakat Jakarta dan Bandung dikejutkan dengan guncangan tepat pada pukul 160541 WIB. Guncangan diwaktu jam kerja tersebut tak pelak membuat para pekerja berhamburan keluar kantor tempat mereka bekerja mencari ruang terbuka demi keselamatan mereka. Pusat Vulkanologi Dan Mitigas Bencana Geologi PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM menginformasikan, kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa bagian barat sekitar Selat Sunda, dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif baratlaut – tenggara. Gempa bumi ini merupakan gempa bumi interface yang terjadi pada bidang gesek antara kedua lempeng tersebut. “Guncangan gempa bumi terasa cukup kuat di sekitar lokasi pusat gempa bumi dengan intensitas diperkirakan mencapai VI-VII MMI Modified Mercally Intensity. Menurut informasi masyarakat guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat seperti di Jakarta dan sekitarnya dengan intensitas III-IV MMI, di Bandung dengan intensitas II-III MMI,” ujar Kepala PVMBG Andiani. Jumat 14/1/2022. Informasi sementara, gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten. PVMBG masih memantau informasi lebih lanjut dari berbagai sumber, lanjut Andiani. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG, terjadi gempa bumi pada hari Jum’at, tanggal 14 Januari 2022, pukul 160541 WIB. lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 105,26? BT dan 7,01? LS, berjarak sekitar 52 km baratdaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dengan magnitudo M 6,7 pada kedalaman 10 km. Sedangkan menurut informasi dari The United States Geological Survey USGS Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 105,251? BT dan 6,929? LS dengan magnitudo M6,6 pada kedalaman 37,2 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum GFZ, Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 105,34? BT dan 6,84? LS, dengan magnitudo M6,5 Mw pada kedalaman 44 km. Lokasi pusat gempa bumi berada di laut, di perairan selatan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Daratan sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur Kuarter hingga Tersier. “Endapan Kuarter dan endaapan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak unconsolidated dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” ungkap Andiani. Sehubungan dengan terjadinya gempa ini, Kepala PVMBG meminta agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. “Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami, namun masih berpotensi menyebabkan bahaya ikutan collateral hazard lainnya berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi, khususnya di lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa bumi,” jelas Andiani.
AktivitasPenunjaman Lempeng Indo-Australia ke Bawah Lempeng Eurasia Sebabkan Gempa Bumi di Perairan Barat Daya Bengkulu Utara Minggu, 9 Desember 2018 - Dibaca 1166 kali Gempa bumi berskala 5,1 Magnitudo pada kedalaman 10 KM mengguncang Perairan Barat Daya Bengkulu Utara pada Minggu (9/12), pukul 00:45 WIB.
Lempeng Indo-Australia ialah nama untuk 2 lempeng tektonik yang termasuk benua Australia dan samudra di sekelilingnya yang memanjang ke barat laut sampai termasuk anak benua India dan perairan di sekelilingnya. Terbagi atas 2 lempeng sepanjang perbatasan yang kurang aktif lempeng Australia dan lempeng India yang lebih kecil. Kedua lempeng itu bergabung bersama antara 50 sampai 55 juta tahun abad, sebelum masa itu, kedua lempeng itu bergerak sendiri-sendiri. Lempeng Australia India, Meganesia Australia, Nugini, dan Tasmania, Selandia Baru, dan Kaledonia Baru adalah fragmen benua kuno Gondwana. Penyebaran dasar lautan memisahkan benua-benua itu satu sama lain, tetapi seperti pusat penyebaran ini tidak aktif yang diperkirakan telah bergabung menjadi lempeng tunggal. Penelitian terkini mengindikasikan bahwa lempeng-lempeng itu sedang memisah, tetapi akan memakan waktu untuk mempublikasikan fakta ini dengan benar.[1] Pengukuran GPS terkini di Australia menyatakan bahwa gerakan lempeng sebesar 35 derajat timur utara dengan kecepatan 67 mm/th. Catat juga arah dan kecepatan yang sama untuk titik di Auckland, Pulau Natal dan India selatan. Kemungkinan perubahan kecil ke arah Auckland karena lengkungan kecil lempeng di sana, di mana lengkungan itu ditekan lempeng Pasifik. Bagian timur ialah batas konvergen dengan lempeng Pasifik yang mensubduksi. Lempeng Pasifik yang mensubduksi di bawah lempeng Australia membentuk Parit Kermadec, busar laut Tonga dan Kermadec. Selandia Baru membujur sepanjang batas tenggara lempeng. Selandia Baru dan Kaledonia Baru ialah ujung selatan dan utara bekas benua Tasmantis, yang berpisah dari Australia 85 juta tahun lalu. Bagian tengah Tasmantis tenggelam di laut, dan kini merupakan Tanjakan Lord Howe. Bagian selatannya ialah batas divergen dengan lempeng Antartika. Batas barat dibatasi dengan lempeng India yang membentuk perbatasan dengan lempeng Arab ke utara dan lempeng Afrika ke selatan. Batas utara lempeng India ialah batas konvergen dengan lempeng Eurasia yang membentuk pegunungan Himalaya dan Hindu Kush. Bagian timur laut lempeng Australia membentuk batas subduksi dengan lempeng Eurasia di batas Lautan Hindia dari Bangladesh, ke Myanmar bekas Burma ke barat daya pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia. Batas subduksi yang melalui Indonesia dibelokkan di garis Wallace biogeografis yang memisahkan fauna asli Asia dari Australasia.Dyni.